Jumat, 02 Desember 2011

INSAN KOMPETITIF YANG MANDIRI


DEFINISI :
Pada intinya,  manusia Indonesia masa depan adalah insan yang cerdas dan kompetitif.  Yang dimaksud dengan cerdas adalah cerdas yang meliputi cerdas spiritual, cerdas emosional, cerdas sosial, cerdas intelektual, dan cerdas kinestetis.  Yang dimasud dengan insan kompetitif adalah insan yang berkepribadian unggul dan gandrung akan keunggulan, bersemangat juang tinggi, mandiri, pantang menyerah, pembangun dan pembina jejaring, bersahabat dengan perubahan, inovatif dan menjadi agen perubahan, produktif, sadar mutu, berorientasi global, dan pembelajar sepanjang hayat.
STRATEGI PENERAPAN PEMBELAJARAN:
Untuk menjadikan membaca sebagai kebiasaan atau kebudayaan bangsa Indonesia diperlukan upaya-upaya yang sistematis, sistemik, terencana dan sungguh-sungguh. Dari hasil seminar internasional yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia bersama Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca pada bulan Agustus 2006 di  Jakarta terungkap strategi dan cara membangun kebiasaan membaca pada masyarakat  Jepang, Belanda, Australia, Malaysia dan Singapura. 
Di Jepang anak dikondisikan dengan bahan bacaan.  Murid diwajibkan membaca selama 10 menit sebelum dilakukan kegiatan belajar mengajar. Selain itu, anak-anak telah dibiasakan dengan bahan bacaan meskipun anak itu sendiri belum bisa membaca. 
Di Belanda, siswa diwajibkan memperkaya pengetahuan dengan membaca.  Untuk itu, Belanda membangun sistem perpustakaan yang baik agar  siswa mendapat bahan bacaan. 
Di Australia, siswa dibekali dengan semacam kartu untuk menuliskan judul buku yang dibaca.  Kemudian, siswa menceritakan dan menilai isi buku yang dibaca sebelum pelajaran dimulai setiap hari. Siswa harus membaca minimal 7 judul buku dalam seminggu. 
Di Malaysia, Pustaka Publik Negeri Sarawak bekerjasama dengan orang tua menanamkan kebiasan membaca ketika anak masih kecil.  Pustaka Negeri akan memberi beberapa buah buku kepada orang tua untuk dibacakan di hadapan anaknya, dan dalam beberapa pekan Petugas Pustaka Negeri Sarawak akan mengganti bahan bacaan tadi.
Di Singapura,  kurikulum mengharuskan siswa datang ke perpustakaan. Selain itu, siswa diwajibkan menyelesaikan suatu kegiatan persekolahan yang harus didukung oleh literatur yang cukup.
Di Basilia, menurut sumber lain, siswa SD pada masa libur  diwajibkan membaca text book minimal 3 buah buku (masing-masing 2-3 bab plus summary. 
CARA EVALUASI:
Peserta  didik diberi tugas membaca dari buku paket atau referensi lain, setelah membaca bacaan siswa diharapkan mengerjakan masalah dari soal bacaan tersebut, kemudian hasilnya dibahas untuk mengetahui sampai dimana keaktifan siswa dalam memahami bacaan dan menyelesaikan soal tersebut.
TINDAK LANJUT DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI :
untuk mencapai insan kompetitif yang mandiri diperlukan  perananan masyarakat dalam pendidikan nonformal dan peranan keluarga dalam pendidikan informal, misalnya dalam menumbuhkan kebiasaan membaca, justru harus digalakkan dimasa depan.